Tadi malam aku bermimpi, ada pelanggan yang -suka belanja denganku- datang dan minta diprintkan sesuatu.
Aku kembali ke Kios jualanku dulu, tapi kondisinya seperti dinding papan berwarna putih.
Beberapa mainan dan barang-barang yang tersisa terlihat masih 'layak' untuk dijual.
Akupun berencana untuk membuka usaha lagi.
Tapi keesokan harinya, sepupuku widya dan rani sudahm membuka kiosku dan berjualan disana.
kufikir, tak apa karna kalau aku yang jualan sering buka siang-siang.
Ini bukan kali pertama, tapi sudah yang kedua kalinya aku bermimpi kembali ke kios itu lagi.
Memang, ada segores luka yang terasa sakit setiap kali aku teringat kios kecil itu.
Luka itu tidak nampak, karna aku menyembunyikannya dari dunia.
Berharap, hanya Tuhan yang melihat luka ini. Agar Tuhan Iba dan mengganti kiosku dengan Ruko yang lebih megah.
AMIN T_T
Dulu, kufikir kios itu akan menjadi milikku selamanya.
Tempat kecil yang kalau hujan deras Tampias itu, biar bagaimanapun sprempat cerita hidupku tertoreh disana.
Tapi lalu, aku "diusir" oleh keluarga dan saudaraku sendiri.
Hanya karna, aku punya suami yang "mirip denganku".
..
Ceritanya terlalu beruntut dan penuh Drama./
tapi aku -dan kita semua tau-
GUSTI ORA SARE.
Tidak akan ada setitik kejahatanpun yang lolos dari karmanya Tuhan.
dan juga tidak ada setitik kebaikanpun yang bisa luput dari perhatiannya Tuhan.
Untuk mereka, yang telah meng'aniaya' hidupku sedemikian kejamnya.
Aku memaafkan, tapi tidak melupakan.
Aku sudah bermurah hati. Tapi aku bukan Tuhan.
Urusan mereka sekarang adalah menghadapi Hukum Tuhan.
Aku hanya perlu berbuat baik dan melanjutkan hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar